Bagi sebagian orang tua, mengatasi anak yang menangis dan tantrum adalah hal yang sulit dan dapat membuat stres. Tantrum adalah badai emosi yang hebat, seperti kemarahan, kehilangan, kekecewaan, dan frustrasi yang dalam. Pada balita, gangguan emosi ini dapat menyebabkan tangisan, teriakan, menghentak, memukul orang tua, jatuh, menendang, menggigit, melempar barang, membenturkan kepala atau menahan nafas. Tantrum merupakan hal normal yang terjadi di masa pertumbuhan anak. Sebagai orang tua, kita perlu mengetahui cara menenangkan anak yang tantrum.

Apa yang Harus Dilakukan Jika Anak Tantrum?
Tenangkan diri Anda terlebih dulu.
Beberapa dari kita benar-benar panik ketika anak mengamuk. Panik muncul saat kita tidak dapat mengendalikan anak. Stres dan marah Anda tidak akan membantu anak Anda untuk tenang.

Bagaimana Membantu Anak Mengatasi Tantrum?
1. Posisikan tubuh Anda sejajar dengan anak Anda
Sulit bagi Anda untuk menyuruh anak tenang jika posisi Anda lebih tinggi (berdiri) dari anak. Berlututlah di depan anak Anda. Anak mungkin tidak mau menatap mata Anda, tetapi kehadiran Anda akan membantu.
2. Tawarkan pelukan dan tanyakan ada apa
Banyak amarah terjadi karena anak tidak mendapatkan perhatian yang mereka cari. Mulailah dengan menawarkan pelukan kepada si kecil. Lalu, dengan tenang tanyakan apa yang salah.
Anda kemudian dapat memberikan solusi yang masuk akal, dan semoga menghentikan amukan agar tidak meningkat
3. Ketahui dan Abaikan
Anda mungkin akan mendengar perkataan orang untuk mengabaikan tantrum pada anak, tetapi jauh lebih baik untuk terlebih dahulu mengetahui apa masalah anak Anda.
Kemudian, jika mereka tidak akan tenang setelah Anda menjelaskannya kepada mereka, abaikan kemarahan mereka.
Ini jauh lebih baik karena anak Anda akan tetap merasa Anda mendengarkan mereka.
Pendekatan ini lebih baik dilakukan ketika Anda berada di rumah dan tidak di tempat umum, karena dapat menarik perhatian orang lain yang tidak diinginkan.
4. Ajari anak Anda strategi koping.
Anda dapat mengajak anak untuk menutup matanya dan bernapas. Anda dapat mengatakan “Tarik napas (tarik napas), keluarkan (buang napas sendiri). Tarik napas, keluarkan” dan seterusnya sampai dia benar-benar mulai tenang.

Apa yang terjadi ketika tantrum meningkat?
Kadang-kadang, anak-anak juga mengalami amukan yang meningkat menjadi memukul. Jika ini terjadi, Anda harus dengan cepat, dan dengan tegas menjelaskan kepada mereka bahwa memukul itu tidak baik. Anda dapat memegang tangannya dan berbicara sambil menatap matanya.

Bagaimana Cara Mencegah Tantrum?
Tidak ada orang tua yang menyukai amukan ini, tetapi ada beberapa hal yang dapat Anda lakukan untuk mencegahnya.
1. Anak-anak Anda memperhatikan bagaimana Anda bereaksi terhadap situasi yang tidak menyenangkan
Anak-anak sangat tanggap, dan mereka belajar dari apa yang mereka lihat.
Jika Anda atau seseorang di sekitar mereka memiliki kecenderungan untuk menjadi sangat marah pada situasi kecil, mereka mungkin meniru perilaku ini.
Oleh karena itu, sebaiknya Anda mencerminkan perilaku yang baik, dan menjadi teladan yang baik bagi mereka.
2. Hindari pemicu yang bisa menyebabkan tantrum
Jika balita Anda mengamuk di toko saat berjalan melewati lorong mainan, cobalah untuk tidak berjalan ke mana pun di dekat sana!
Jika Anda dapat memahami kapan dan di mana anak Anda tampaknya mengalami tantrum, Anda dapat menghindari tempat / lorong / toko yang tampaknya memicu amarah.

Apabila Anda memiliki keluhan, silahkan konsultasikan keluhan Anda ke Klinik Kian Sehat melalui:
Telepon : 022-7234179
WhatsApp : 08112021888
E-mail : info@kiansehat.com
Instagram : klinikkiansehat

Referensi:
Parenting For Brain: “Toddler Tantrums-How To Deal With Tantrums in 2 Years Old
Evidence-Based Mommy: “10 Steps To Calm Tantrums”

Photo by Snapwire from Pexels

Ingin berlangganan Artikel? Silahkan isi form dibawah ini